Blitar - Hadirnya Kelas Orang Tua Hebat (Kerabat) merupakan wujud perhatian BKKBN kepada orang tua, kader, PKB/PLKB, pengelola dan pelaksana kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB), baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota yang bersedia meningkatkan dan memahami peran orang tua, utamanya dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) seorang anak.
Pada kelas seri keenam, yang dilaksanakan di Aula PUPR Kabupaten Blitar, Selasa (22/10/2024), mengusung tema Pengasuhan yang Tanggap (Cepat dan Tepat). Kerabat seri keenam ini dihadiri oleh keluarga baduta, keluarga balita, calon pengantin serta mitra lainnya sebanyak 200 orang. Kegiatan ini juga dilaksanakan secara daring, sedikitnya ada 500 orang ikut bergabung melalui kanal YouTube dan Zoom Meeting mulai awal hingga akhir acara.
Turut hadir dalam kegiatan, Dra. Sofia Hanik, M.M selaku Ketua Tim Kerja KKPS Perwakilan BKKBN Jawa Timur, dan Drs. Mikhael Hankam, M.Si selaku Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Blitar.
Sofia Hanik mengatakan Kelas Orang Tua Hebat bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan kelas pengasuhan BKB, meningkatkan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan orang tua, pengelola dan pelaksana kegiatan BKB.
Kelas Orang Tua Hebat ini dilaksanakan menjadi enam seri dan digelar sejak bulan September hingga bulan Oktober 2024, yang dilaksanakan di enam kabupaten/kota yang berbeda di Jawa Timur.
Lewat enam seri kelas, diharapkan dapat membantu kader dan orang tua yang mempunyai anak balita dan bayi di bawah dua tahun (baduta) membina tumbuh kembang anaknya dan tidak bisa dipisahkan dari penggunaan seperangkat alat dan bahan yang disebut BKB Kit Stunting sebagai sarana penyuluhan dalam kegiatan tersebut.
Baca juga:
Babinsa Koramil Gubeng Komsos Diwilayah
|
"Orang tua hebat adalah orang tua yang memiliki karakter baik dan mampu menularkan nilai-nilai baik itu kepada anak-anaknya dengan memberikan contoh sebagai teladan yang baik bagi mereka, " kata Hanik dalam sambutannya.
"Banyak sekali bentuk-bentuk dukungan yang dapat diberikan orangtua di rumah dalam rangka penumbuhan budi pekerti dan prestasi anak, " lanjut Hanik.
Menurut Mikhael Hankam, selaku Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Blitar, promosi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) mengenai Pengasuhan 1000 HPK (sejak saat kehamilan hingga anak berusia 2 tahun) menjadi kegiatan untuk mendukung intervensi dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui kegiatan BKB di Kabupaten Blitar.
"Saya berharap, dengan terlaksananya Kelas Orang Tua Hebat (KERABAT) di Kabupaten Blitar dapat memberikan informasi bagi seluruh masyarakat khususnya keluarga baduta/balita mengenai pengasuhan 1000 HPK, " lanjut Hankam.
"Adapun jumlah Desa yang telah melaksanakan SOTH adalah sejumlah 24 (Dua Puluh Empat) Kelas Di 9 (Sembilan) Kecamatan. Kami berharap dapat terciptanya sinergi dari TP-PKK Desa bersama yang berkolaborasi dengan seluruh Kader BKB untuk melaksanakan kelas SOTH di Kelompok BKB. Terkhusus, kader BKB untuk tetap semangat dalam melaksanakan Kelas BKB di wilayah masing-masing. Sehingga, kita semua dapat Mewujudkan Penurunan Stunting di Kabupaten Blitar, " pungkas Hankam.
Setelah acara pembukaan, kegiatan dilanjutkan Talkshow dengan menghadirkan dua narasumber. Narasumber pertama adalah Agus Susanti Toha Mashuri TP-PKK Kabupaten Blitar. Narasumber pertama menyampaikan materi terkait peran PKK terhadap percepatan penurunan stunting.
Narasumber kedua adalah Elly Septiana, S.Gz, yang merupakan Ahli Gizi. Elly mengatakan dalam paparannya, pengasuhan yang tanggap terhadap kebutuhan anak adalah ketika orang tua tahu tanda-tanda anak membutuhkan sesuatu dan dapat memberikan kebutuhannta dengan tepat.
Semoga dengan terlaksananya kegiatan KERABAT dapat mempercepat penurunan stunting di Indonesia.@Red.