KOTA MALANG - Fajri Asshiddiqi adalah mahasiswa prodi Manajemen Perhotelan, Fakultas Vokasi, Universitas Brawijaya. Melalui Indonesia International Student Mobility Award for Vocation Student, Fajri berkesempatan untuk menjalani pendidikan di Universitas Katolik Daegu, salah satu perguruan tinggi yang terkenal di negeri ginseng.
“Saya memilih Daegu Catholic University sebagai kampus tujuan pada program IISMAVO, karena rekam jejak Daegu Catholic University yang baik sebagai kampus terbaik ke-2 di kota Daegu, dan kualitasnya sangat baik dari ilmu kesehatan sampai dengan ilmu sosial . Selanjutnya, DCU juga menyediakan program yang saat ini juga sedang saya tekuni yaitu Hospitality Industry “, jelasnya.
Selama Fajri menjalankan IISMAVO ini, ia mengambil program Hotel Convention Department dengan 3 mata kuliah di dalamnya. “Dalam IISMAVO, calon penerima beasiswa tidak diizinkan untuk memilih program di luar program yang dijalankan di universitas asal. Di samping itu, saya juga ingin mempelajari keramahan industri secara internasional, agar saya lebih peka dan beradaptasi akan layanan perhotelan di luar negeri dan mengimplementasikan di Indonesia saat saya mulai berkarir di industri dalam negeri nanti”, jelasnya.
Fajri Asshiddiq di Universitas Katolik Daegu, Korea Selatan.
Menurut Fajri, tidak banyak perbedaan yang dapat ditemukan dalam perkuliahan baik di Universitas Brawijaya maupun di Universitas Katolik Daegu. “Hanya saja saya lebih merasa percaya diri dalam melakukan interaksi dalam perkuliahan karena sistem perkuliahan yang dilakukan secara penuh dalam Bahasa Inggris, mendorong saya untuk melatih kemampuan komunikasi saya dalam berbahasa Inggris terlebih saya ingin memperdalam kemampuan saya dalam berbahasa Inggris”, katanya, Jum'at (7/10/2022).
Selain itu, sebagian besar tugas yang diberikan adalah hasil dari kasus nyata yang dialami oleh dosen pengajar. “Dosennya sendiri pernah bekerja di Industri perhotelan sebelumnya. Yang menjadi kendala adalah bahasa. Pegawai asrama maupun masyarakat di sekitar kampus saya tidak dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris hal ini yang membuat saya khawatir saat menjalani minggu pertama di lingkungan saya”, menambahkan.
Namun, seiring berjalannya waktu, Fajri mulai dapat memahami sedikit dari apa yang coba mereka katakan seperti berapa jumlah yang harus dibayar saat bertransaksi, menggunakan peta navigasi (petunjuk jalan khusus Korea), dan lainnya, hingga Fajri sangat menikmati masa perkuliahannya di DCU ini. .
Banyak kegiatan yang berkesan bagi Fajri, di antaranya berhasil menjalin pertemanan dengan mahasiswa mulai dari Kyrgyztan, Bangladesh, dan Italia melalui program yang diadakan oleh international office DCU. “Saya juga menjalin pertemanan dengan mahasiswa Korea melalui klub mahasiswa yang ia ikuti, yakni Summit237”, imbuhnya.
Saat mempersiapkan diri menuju keberangkatannya ke Korea Selatan, ia dibekali berbagai hal seperti manajemen keuangan, pemahaman lintas budaya, pengelolaan konten kreatif, dan lainnya. Hal ini diseleggarakan dalam rangkaian program pra-keberangkatan oleh tim IISMAVO.
Baca juga:
Menikmati Kesegaran Sungai Gintung
|
“Setelah periode saya berakhir, saya akan mempersiapkan diri saya dalam mengimplementasikan ilmu yang saya dapatkan selama IISMA melalui program magang dan kembali fokus dalam kuliah untuk menjaga nama baik IISM dan Universitas Brawijaya. Saya juga berencana untuk bergabung dengan alumni IISMA untuk membantu penerima penghargaan periode selanjutnya”, pungkasnya. (nissa/VQ)