Termbekang-2 Pusbekangad Salurkan Kaporlap dari KSAD ke Indonesia Bagian Timur

Surabaya, - Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc, menginstruksikan Kapusbekangad, TNI Dr. Achmad Budi Handoyo, M.Tr.(Han), untuk segera mendistribusikan bekal perlengkapan perorangan atau Kaporlap ke Indonesia bagian Timur.

 

Baca juga: Kodim 0110/Abdya Gelar Kegiatan Program KB Kesehatan Semester I Tahun 2021

Instruksi yang dikeluarkan oleh Kapusbekangad tersebut, ditindaklanjuti oleh Katermbekang-2 Letkol Cba Tedi Junaedi, S.T, dengan memuat sejumlah Kaporlap dengan menggunakan Kapal Mesin (KM) ADRI LI yang berada di bawah kendali Termbekang-2 Pusbekangad.

 

Baca juga: Kapusjianstra TNI : Perkembangan Spektrum Ancaman Saat Ini Semakin Kompleks dan Multidimensional

Dikonfirmasi terkait hal itu, Ketermbekang-2 Letkol Cba Tedi Junaedi, mengatakan pendistribusian perlengkapan itu merupakan bagian dari upaya untuk menjaga kesiapsiagaan operasional prajurit TNI, baik dalam kondisi damai maupun dalam situasi bencana atau operasi militer.

 

Baca juga: Jaga Kebersihan Lingkungan, Babinsa dan Warga Kompak Gotroy

“Perlengkapan perorangan dan lapangan sangat penting bagi prajurit, baik untuk keamanan, kenyamanan, dan efektivitas mereka dalam melaksanakan tugas di lapangan. Dengan perlengkapan yang memadai, kami berharap prajurit dapat menjalankan tugas dengan optimal, ” ungkap Katermbekang-2 Pusbekangad. Jumat (15/11/2024).

 

Baca juga: Kodim 0309/Solok Gelar Komsos: Aksi Nyata Bela Negara KBT Di Era Kekinian.

Tak hanya itu, Ketermbekang-2 menambahkan, jika pendistribusian tersebut merupakan tindaklanjut dari instruksi yang dikeluarkan oleh KSAD kepada Kapusbekangad dan ditindaklanjuti oleh Katermbekang-2.

 

Baca juga: Anggota Babinsa Koramil 17/Sidoharjo Dampingi Tracking Kepada Warga Binaan

“Kaporlap ini kita distribusikan ke Makassar, Ambon, Ternate hingga Jayapura, ” ungkapnya. “Tentunya perlengkapan perorangan ini akan sangat berguna untuk mendukung prajurit dalam berbagai situasi, termasuk saat penugasan di daerah rawan, atau dalam operasi bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana, ” imbuh Katermbekang-2. (*)